Pemerintah Diminta Tingkatkan Peringkat Kesehatan Indonesia
Jakarta – Universitas YARSI mendesak pemerintah memperbaiki peringkat kesehatan Indonesia yang tertinggal. “Diperlukan upaya nyata dengan fokus pada upaya promotif preventif, meliputi lima aspek,” kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama, dalam keterangan pers, Kamis (13/7/2024).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti peringkat kesehatan Indonesia yang jauh di bawah standar, merujuk pada data Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness.
Menurut Tjandra, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyamakan prioritas pembangunan layanan kesehatan antara pedesaan dan perkotaan. “Puskesmas di desa harus sama pentingnya dengan rumah sakit internasional di kota-kota besar,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan tenaga kesehatan, seperti petugas sanitasi dan penyuluh kesehatan di pedesaan, setara dengan dokter spesialis di rumah sakit rujukan.
Tjandra menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang sehat dengan membangun taman, tempat olahraga, dan mengurangi polusi udara. Upaya ini sama pentingnya dengan pembangunan fasilitas kesehatan.
Penyediaan sarana sanitasi dan air bersih di pedesaan juga diutamakan, seiring dengan tersedianya peralatan medis canggih di rumah sakit kota.
Terakhir, pemerintah perlu menerapkan konsep pembangunan berwawasan kesehatan. Artinya, setiap kegiatan pembangunan harus mempertimbangkan dampak kesehatan masyarakat, dengan fokus pada pencegahan dan menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit.
“Konsep derajat kesehatan suatu bangsa menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan produktivitas masyarakat, setara atau bahkan lebih penting daripada sekadar mengobati mereka yang sakit,” pungkas Tjandra.
Artikel ini disadur dari 5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Tingkatkan Ranking Kesehatan Indonesia
Tinggalkan komentar