Gejala Waspada Efek Samping Kemoterapi pada Anak Kanker
Dalam konteks merawat anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi, penting bagi orang tua untuk mewaspadai tanda bahaya efek samping, salah satunya mual dan muntah.
Jika pengobatan anti-muntah tidak efektif, anak muntah terus-menerus saat makan, dan orang tua memberi minum berlebih untuk mencegah dehidrasi yang justru memperparah muntah, maka muncul kekhawatiran akan komplikasi.
“Mual muntah spontan tanpa batuk, terutama saat bangun tidur, yang berlangsung lebih dari dua hari, bisa mengindikasikan gangguan otak atau penyebaran kanker ke otak,” kata Dr. Endang Windiastuti, Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi.
Orang tua juga perlu memperhatikan muntah berdarah, baik segar maupun menghitam. Darah bisa berasal dari naiknya asam lambung bersama makanan.
Waspadai pula penurunan berat badan lebih dari 10% akibat muntah berlebihan dan waktu tidur lebih lama karena menurunnya kesadaran akibat dehidrasi. “Jika anak tidur berlebihan, bisa jadi kesadarannya menurun atau sudah dehidrasi, BAK jarang, dan pempers kering hingga pagi,” ujar Dr. Endang.
Selain mual muntah, sariawan di mulut dan lidah merupakan efek samping kemoterapi lainnya yang perlu diperhatikan. Untuk mencegahnya, orang tua disarankan memberikan makan sedikit-sedikit dan minuman dingin sebagai anestesi.
Hindari memberi anak susu dengan dot sebelum tidur karena sisa susu di mulut dapat menyebabkan sariawan. Bersihkan mulut anak secara rutin dengan berkumur air garam hangat sebagai disinfektan.
“Air garam berfungsi sebagai desinfektan di mulut. Orang tua dapat memberikan NaCl di rumah, jangan terlalu asin, dan selalu pantau hidrasi anak dengan mengamati pipisnya,” pesan Dr. Endang.
Artikel ini disadur dari Kenali Efek Samping Kemoterapi pada Anak dengan Kanker
Tinggalkan komentar